Selasa, 19 November 2013

Kongkow Perca Psikologi kedua

Halo sobat,
Kongkow Kedua PerCa Psikologi akan diadakan pada:
 Kamis, 28 November 2013
Pkl. 16.00 s/d selesai
di SC UKSW

Buku yang dibahas adalah:
Judul buku      : Sokola Rimba
Jenis buku       : Non Fiksi
Penulis             : Butet Manurung
Tahun terbit     : Mei 2013
Penerbit           : PT. Kompas Media Nusantara
Resensi            :
Sokola Rimba adalah sebuah buku yang menceritakan kisah hidup Butet Manurung selama berada di pedalaman Taman Nasional Bukit Dua Belas (Jambi). Butet masuk ke pedalaman Sumatera sebagai aktivis WARSI, sebuah LSM yang fokus pada kelestarian lingkungan. Ia dikirim sebagai pengajar untuk anak-anak orang rimba (sebutan untuk penghuni TNBDB). Butet yang lulusan antropologi, sempat diragukan oleh rekan-rekannya di WARSI; namun berkat kegigihan dan semangatnya Butet berhasil bertahan. Bahkan ia jatuh cinta dengan pendidikan bagi anak-anak rimba.
Butet berproses bersama anak-anak rimba; banyak kisah yang ia tuangkan dalam buku ini. Penolakan dari orang rimba, sempat dianggap pembawa bencana, menemukan murid-murid, mendengar muridnya dilarang ikut bersekolah, dikejar beruang, hidup di tengah rimba, memahami kehidupan orang rimba. Proses yang ada membangkitkan kesadaran Butet mengenai pendidikan yang dibutuhkan oleh anak rimba.
Kesadaran tersebut membuat Butet memutuskan keluar dari WARSI dan mendirikan sokola rimba, sebuah tempat dimana orang-orang rimba bisa belajar, bukan hanya baca tulis namun juga belajar dari alam. Butet mengembangkan konsep pendidikan yang berbeda dari sekolah-sekolah formal, dan metodenya terbukti berhasil. Anak-anak Sokola Rimba bisa lebih unggul daripada anak-anak di kampung-kampung sekitar hutan.

Buku ini sesungguhnya tidak hanya menceritakan tentang pengalamannya selama tinggal di hutan, ia juga mendobrak teori-teori yang pernah dibicarakan orang-orang pandai, politisi, pemuka agama dan pemegang kekuasaan. Walau demikian buku ini disajikan dengan sangat ringan dan dikemas dalam satu topik: pendidikan. 

Minggu, 17 November 2013

Kongkow PerCa episode 1

Kongkow PerCa perdana akan dilakukan pada:

Selasa, 19 November 2013
Pkl. 14.00- 16.00
di Student Center UKSW

Pencerita pada kongkow pertama adalah Elia Okki Trisnawati, Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW angkatan 2010. Tuan rumah pada kongkow ini adalah Bernike Grasika Tamedya, Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW angkatan 2009.

Buku yang akan dibahas adalah:
Judul buku      : Pintu Harmonika
Jenis buku       : Fiksi
Penulis             : Clara Ng & Icha Rahmawati
Tahun terbit     : Januari 2013
Penerbit           : PT. Bentang Pustaka (PlotPoin Publishing)

Sinopsis:

Sebuah kisah yang mengangkat problema tiga orang tetangga kecil, dua remaja dan satu anak, yang menghadirkan pergumulan masing-masing. Pintu harmonika menyajikan ketiga sudut pandang mereka dalam satu buku. Masalah-masalah remaja dan pergumulan anak-anak, sederhana, tentang keseharian mereka. Tentang keluarga, persahabatan, harapan-harapan dan citra diri masing-masing tokoh yang dilihat dari tulisan-tulisan mereka. Awalnya, mereka tidak saling mengenal, tetapi ada satu hal yang menyatukan mereka bertiga sehingga mereka sudah merasa menjadi keluarga. Kejutan-kejutan mulai terungkap di tengah-tengah kisah yang ditulis oleh Clara Ng dan Icha Rahmawati ini, yang akhirnya membuat para tokoh bertarung dan berjuang untuk hal yang menyatukan mereka tersebut. Tulisan yang dikemas sederhana dalam buku ini menyajikan kehidupan remaja yang butuh pengakuan sosial, butuh penghargaan dan tentang jati diri. Sampai kisah mengenai keluarga dengan setting yang berbeda-beda. Buku ini bisa menjadi bahan diskusi khususnya mengenai perkembangan remaja yang sedang mencari identitas dan sudut pandang anak mengenai beratnya tuntutan dari orangtua. Nilai-nilai kekeluargaan, persahabatan dan kehidupan bermasyarakat bisa didapat dari buku pintu harmonika ini. 

So, jangan sampai ketinggalan dan catat tanggalnya yaaa...see you di kongkow PerCa Psikologi.

Siapakah PerCa?

Wah ada komunitas baru nih, perca namanya...
apaan sih perca? ngapain sih perca? kapan sih perca?

Reaksi seperti di atas mungkin muncul di benak kawan-kawan ketika mendengar ada perca...
pasti penasaran semua kan...


PerCa adalah kependekan dari Perkumpulan Pembaca, merupakan sebuah wadah insan-insan psikologi yang suka membaca, membagikan apa yang telah dibaca, kemudian mendiskusikan dan mengaitkannya dengan kajian psikologi.

Wah... terdengar berat sekali ya?
Tenang, PerCa bukanlah komunitas yang terlalu serius dan kaku. Kami rindu kita sama-sama belajar dengan asyik, bukan menegangkan, bukan karena tuntutan, namun karena suka belajar. Apalagi belajar psikologi, bukankah psikologi begitu menyenangkan (sebenarnya) karena bisa belajar dari banyak hal, dari berbagai media, berbagai situasi dan belajar dari banyak orang. So, mengapa diskusiin psikologi jadi terlalu berat, kita bawa ke arah diskusi ringan saja, teman.

Lalu, apa yang akan dibahas di PerCa?
Setiap kali Kongkow PerCa (istilah untuk pertemuan PerCa), kami akan menghadirkan seseorang yang membedah sebuah buku, kemudian membahasnya dari sudut pandang psikologi; lalu kita akan sama-sama mendiskusikan buku dan sudut pandang yang sudah disajikan. Oh ya, buku yang dibahas adalah buku-buku populer, bukan buku-buku yang terlalu berat kok.

Bagaimana jika saya tidak suka membaca, tapi saya mau ikutan PerCa?
ooh bagus, tapi kami tidak menjamin jika kamu jadi ketagihan atau penasaran ingin membaca buku yang dibahas yaa... hehehe... PerCa, tidak akan mensensus orang-orang yang suka membaca, atau mengharuskan peserta untuk suka membaca, tidak akan. PerCa berharap, kami dapat menginspirasi teman-teman untuk suka membaca, tentu saja untuk menjadi suka tidak bisa tiba-tiba, dimulai dari mau membaca, mau membaca dimulai dari penasaran pada sebuah buku. 

Kapan Kongkow PerCa diadakan?
Kongkow PerCa tidak dijadwalkan secara rutin, artinya bisa satu minggu sekali, bisa saja dalam dua minggu hanya ada satu kali, bisa juga dalam satu minggu ada dua kali kongkow... so, silakan pantau terus blog ini ataupun twitter @PerCa_Psikologi

Mengapa tidak diagendakan secara rutin?
iya, kami sudah memikirkannya. Semua ada kelebihan dan kekurangannya. PerCa berpikir, jika diagendakan secara rutin, misalnya setiap selasa, maka orang-orang yang setiap selasa tidak bisa ikut PerCa jadi selamanya tidak bisa ikutan. Namun, jika PerCa tidak diagendakan rutin, maka diharapkan teman-teman punya kesempatan yang sama untuk berpartisipasi di Kongkow PerCa.

Wah, sepertinya menarik sekali ya?
Iya dong, so ayo dateng ke Kongkow PerCa, karena Kongkow PerCa tidak akan menarik tanpa kehadiran dan partisipasi teman-teman. Ditunggu yaa kawan....